Busselton Jetty

By , Selasa, 24 Mei 2016 | 20:00 WIB

Dari teras Equinox Café tempat kami sarapan, pandangan saya tertumbuk pada rumah kayu yang berada pada sebuah dermaga panjang yang menjorok ke laut. Di pagi yang sedikit mendung berawan, matahari yang terlihat keluar malu-malu sinarnya menambah indah latar belakang rumah dermaga ini. Busselton Jetty adalah ikon kota Busselton yang terletak sekitar 220 kilometer tenggara Perth.

Busselton Jetty yang dibangun pada1865 dimulai hanya dari dermaga sepanjang 161 meter, dan terus dibangun hingga 90 tahun kemudian menjadi 1,8 kilometer! Tempat ini adalah tujuan wisata yang populer di Western Australia. Pada ujung dermaga yang berlokasi 1,8 kilometer dari pantai di desainlah sebuah ruang observasi bawah laut yang berkapasitas 50 orang. Di kedalaman delapan meter, kita dapat menyaksikan keajaiban biota laut dan terumbu karang indah dari ruangan kaca dengan diameter sekitar 10 meter Ada pula kereta mini yang membawa wisatawan lanjut usia dan anak-anak hingga ujung dermaga (mungkin juga ada pejalan yang tak ingin berjalan kaki).

 Di sepanjang pantai Teluk Geographe ini banyak sekelompok camar laut terbang dengan riang. Sementara itu, kumpulan kakatua bertengger di pepohonan sembari mengeluarkan suara nyaring. Adegan pagi ini menambah syahdu suasana tepian di dermaga kayu terpanjang di belahan bumi bagian selatan ini.

Saya menyempatkan diri menyelinap ke pasar hari Minggu di sebuah lapangan yang berdekatan dengan persimpangan jalan. Seperti layaknya pasar kaget di Indonesia yang menjual berbagai macam benda, mulai dari pakaian baik yang baru maupun lungsuran layak pakai, buku bekas, kerajinan tangan, alat rumah tangga bekas, berjenis makanan kecil, dan juga buah-buahan serta sayuran organik segar. Di sini saya temukan cukup banyak warga senior yang masih aktif ikut membuka lapak berupa madu, tanaman, serta makanan siap saji. Mereka tampak mempunyai komunitas sendiri dan terlihat sangat kompak saling membantu. Usia mereka tidak ada yang di bawah angka 70 tahun, namun semangatnya tak lekang oleh angka-angka tersebut.

--------

ARISTI PRAJWALITA Perempuan tangguh ini gemar bersepeda.  Saking seriusnya, ia kerap bersepeda seorang diri menyusuri jalan di beberapa negara Asia. Pengalamannya itu membuat dia memiliki definisi tersendiri sebuah perjalanan bersepeda jarak jauh. Ia menyebutnya perjalanan meditasi. Bagi orang yang tak menekuni dunia touring, bersepeda jarak jauh dianggap sebuah paradoks di era serba cepat ini.