Margaret River

By , Selasa, 24 Mei 2016 | 20:00 WIB

“Salah satu bagian dari Western Australia yang paling saya suka itu Margaret River” kata Lydia, teman saya yang sudah beberapa kali pergi liburan ke Perth, ibu kota negara bagian terluas di benua kanguru. Lydia menjelaskan betapa indahnya kota rasa pedesaan khas barat ini sebelum saya menjelajahi Western Australia.

Margaret River dapat dicapai dengan melakukan perjalanan darat lebih dari 200 kilometer dari Perth. Tempat ini populer sebagai daerah penghasil minuman anggur (wine) premium. Wilayah ini mampu menghasilkan buah anggur berkualitas papan atas. Itu sebabnya, dari tempat ini wine kelas premium dikirimkan ke luar negeri.

Saya berkesempatan mencecap minuman anggur terbaik itu di Cape Mentelle, produsen wine milik grup luxury fashion Prancis, Louis Vuitton. Julie Stade yang bekerja sebagai wine specialist menyambut kami sembari membawakan beberapa gelas kosong untuk diletakkan di atas meja.

Mari kita mulai dengan tetesan pertama merek wine asal Australia yang popularitasnya tidak pernah luntur dari pertama di buat tahun 1980. Sauvignon Blanc-Semillon, white wine ini memiliki pencampuran rasa dari jeruk nipis, markisa, dan jeruk bali. Nama Sauvignon Blanc-Semillon diambil karena jenis ini terbuat dari dua macam white wine: Sauvignon dan Semillon yang kemudian di campur. Ketika mencicipi tegukan pertama Sauvignon Blanc-Semillon, rasa yang saya dapat adalah seperti berada di sebuah pantai dengan ombak dan angin yang sejuk.

Saya penasaran dengan tata cara meminum wine yang benar. Julie dengan senang hati mempraktikkannya. Ia mengambil sebuah gelas wine, dan menggenggam gagangnya yang tipis dengan empat jari tangan, kemudian menyisakan jari kelingking di bawah lempengan lebar tangkai gelas. Ia menambahkan, gelas wine yang digunakan pun tidak boleh sembarangan, harus gelas bertangkai dan memiliki permukaan yang lebar. Gelas bertangkai bertujuan agar para penikmat wine bisa memegang tangakinya, karena apabila memegang keseluruhan gelas, ini akan mempengaruhi temperatur dan tekstur rasa wine yang asli.

Ketika sudah memegang tangkai gelas, gelas wine diputar-putar beberapa kali lalu dihirup aromanya. Tidak perlu khawatir tumpah, karena selain wine dituang hanya sedikit ke dalam gelas, bentuknya dengan lebar di ujungnya berfungsi membantu wine agar tidak tumpah. Saat gelas diputar, aromanya akan lebih tercium dan akan lebih nikmat di rasakan. Julie pun menambahkan, cara meminum wine yang lebih nikmat adalah dengan cara meresapinya. Ia juga menegaskan, Cape Mentelle menghasilkan anggur dengan cara alami tanpa menggunakan bahan kimia.

Bagi penduduk Australia, budaya minum wine salah satu budaya yang melekat kuat. Dianne, pengemudi yang mengantarkan kami dalam perjalanan ini, menukas, “Orang Australia tidak menyantap makanan manis sebagai penutup, mereka meminum ‘wine’ sebagai menu penutup.”

--------

KADEK ARINI Penulis blog ini menyimpan ijazah sarjana Arsitektur yang didapat dari Universitas Gadjah Mada. Perempuan campuran Bali - Jawa ini lebih suka berkeluyuran sembari memainkan telepon pintarnya.