Media Sosial Bukan Tren Sesaat

By , Sabtu, 20 Juli 2013 | 10:12 WIB

Media sosial--blog, Facebook, Twitter, Flickr, YouTube, dan lain-lain--bukan hanya tren sesaat. Situs web seperti itu akan terus ada. Demikian menurut Erik Qualman, penulis buku laris Socialnomics.Qualman memberikan beberapa fakta yang mendukung pendapatnya. Di Amerika Serikat, 1 dari 8 pasutri yang menikah pada tahun 2009 mengaku bertemu lewat media sosial. Media sosial bahkan telah mengalahkan pornografi sebagai aktivitas di internet. Bahkan, kalau Facebook adalah sebuah negara, ia akan menjadi negara terpadat ketiga setelah China dan India. Satu bukti lagi: situs web Four Square, pendatang baru dalam dunia media sosial, baru-baru ini mengumumkan jumlah anggotanya sudah 2 juta orang--3 bulan yang lalu, anggota mereka mencapai 1 juta.Konsultan media sosial Giovanni Gallucci mengatakan kalau orang sudah mengadposi media sosial ke dalam kehidupan sehari-hari dengan sangat cepat. "Kebutuhan untuk hal itu sebetulnya sudah ada sejak dahulu, tapi tak ada kendaraan untuk mengakomodasinya. Koneksi internet cepat belum ada 10 tahun yang lalu," katanya. Kini, kombinasi antara koneksi yang cepat, ponsel, dan perangkat seperti iPad membuat situs web media sosial meledak, tambah Gallucci.Perangkat yang harganya tak mahal pun mendukung media sosial. Beberapa ponsel murah sudah diisi dengan aplikasi untuk mengakses Facebook dan Twitter. "Orang selalu membawa ponsel sehingga membuat akses ke situs media sosial selalu tersedia," kata Jacob Morgan dari Chess Media.Qualman memperkirakan media sosial akan membuat langkah yang besar lagi beberapa tahun mendatang. Media sosial akan memanfaatkan industri e-book yang berkembang bersamaan dengan banyaknya penjualan iPad dan alat baca elektronik lain."Saya tak akan terkejut melihat perusahaan besar beriklan di dalam e-book," katanya. Ia memberi contoh begini. Sebuah e-book bisa menyebutkan sebuah restoran. Ketika nama restoran itu diklik, muncullah menu makanan di restoran tersebut.Qualman juga memprediksi kalau gabungan antara media sosial dan e-book akan berefek pada pendidikan. "Siswa bisa berbagi catatan virtual mereka lewat media sosial," kata Qualman. Intinya, masih banyak hal yang akan muncul. Demikian Qualman menyimpulkan.Sumber: LiveScience