Organ donor, yang saat ini mampu bertahan maksmial 24 jam setelah dikeluarkan, mungkin bisa bertahan lebih lama. Para peneliti di Rutgers mencoba meniru ulat mampu bertahan hidup di gletser dan saat ini tengah mencoba hasil penelitian pada lalat buah.Ulat yang hidup di gletser memiliki sebuah enzim fosfat AMP. Enzim tersebut mengatur energi yang dikeluarkan tubuh ulat sehingga ulat itu bukan hanya mampu bertahan hidup di cuaca dingin yang mematikan, tapi juga mampu berkembang biak dengan kondisi itu. Demikian Daniel Shain, seorang profesor dari Rutgers-Camden menjelaskan.Para peneliti saat ini tengah mencoba membekukan lalat buah tapi tetap membuat serangga tersebut hidup. Mereka lalu melihat cara kerja pengatur suhu milik lalat itu bekerja. Lalat buah merupakan serangga yang tepat untuk percobaab karena sistem genetik mereka yang kompleks serta kemampuan mereka "mematikan" kerentanan mereka terhadap dingin.Selain mencoba pada lalat, para peniliti juga telah melakukan obervasi terhadap berbagai organisme, mulai dari bakteri hingga ganggang yang hidup pada iklim dingin. Kalau organisme seperti itu bisa bertahan pada kondisi dingin, para peneliti menerka organ manusia juga bisa.Penelitian ini ditujukan agar organ manusia yang didonorkan bisa disimpan lebih lama dari 24 jam, waktu maksimum penyimpanan organ donor setelah dikeluarkan sampai dicangkok ke orang lain. Dengan demikian, penyimpanan dan persiapan operasi bisa lebih panjang.Sumber: Popsci