Sekelompok ilmuwan muda dari Lunar & Planetary Science Academy milik NASA memecahkan misteri fenomena batu yang berpindah-pindah tempat di Death Valley, California, Amerika Serikat.jejak batu yang berpindah tempatDi Death Valley, ada sebuah fenomena. Batu-batu di sana seolah bergerak sendiri untuk dapat berpindah-pindah tempat. Setiap kali berpindah, mereka meninggalkan jejak di atas permukaan tanah lempung yang kering dan retak-retak. Memang, belum pernah ada orang yang melihat secara langsung kalau batu itu bergerak. Akan tetapi, para ilmuwan yakin kalau bebatuan itu memang bergerak karena tempat dan jejak mereka selalu berubah.Batu yang bergerak, menurut ilmuwan NASA Brian Jackson, berukuran mulai dari sebesar botol minuman hingga yang jauh lebih besar. Jackson yang sudah meneliti kawasan Death Valley selama 4 tahun itu mengatakan, "Anda tak akan mengira batu seberat 9 kilogram bisa bergerak dengan mudah, tapi mereka betul-betul bergerak pada waktu tertentu."Ada beberapa teori berkaitan dengan perpindahan ini--alien, medan magnet, anak-anak Universitas Nevada. "Tapi tak ada satu pun yang masuk akal," kata Jackson. "Kalau ada orang yang menindahkan batu, pasti ada jejak kaki yang tertinggal."Sekelompok ilmuwan muda kemudian menyelidiki fenomena itu sekaligus mengumpulkan data GPS dan data lain. Mereka menemukan kalau permukaan tanah di Death Valley, selama musim dingin, dingin dan basah. Permukaan air di atas tanah itu membeku sehingga batu-batu bergeser.Jackson akan berusaha memecahkan misteri lain. "Ilmu pengetahuan itu sebetulnya berkaitan dengan ketidaktahuan. Hal yang paling menggairahkan adalah menggunakan ilmu pengetahuan untuk suatu hal yang belum diketahui. Ketika Anda telah menemukan jawaban, sudah saatnya Anda pindah ke misteri lain," kata Jackson.Sumber: OurAmazingPlanetFoto: NASA/GSFC/Cynthia Cheung