Berkat pelatihan yang diberikan oleh para peneliti dari Department of Agriculture Amerika Serikat dan rekan-rekannya dari Monell Chemical Senses Center, tikus bisa mendeteksi flu burung. Laporan itu tertera di dalam National Meeting of the American Chemical Society (ACS) ke-240.Bruce A. Kimball, Ph.D., ilmuwan dari Department of Agriculture, meletakkan tikus di dalam labirin dan diminta menemukan kotoran bebek yang terinfeksi flu. Ketika tikus berhasil menemukan kotoran yang terinfeksi, ia diberi hadiah berupa air. Ketika ia gagal mengenali, ia tidak mendapatkan apa-apa."Berdasarkan hasil yang kami peroleh, tikus bisa dilatih untuk mengenali berbagai penyakit dan kondisi kesehatan," kata Kimball. Para ilmuwan tersebut kini berusaha melanjutkan studi dengan menciptakan alat berdasarkan temuan ini. "Pertama, kita bisa melakukan pengenalan awal menggunakan anjing. Kedua, kita bisa mengenali molekul bau yang tercium oleh tikus dan membuat alat yang serupa untuk mengenali bau tersebut," jelas Kimball.Kimball dan timnya sekarang tengah menyelidiki alat mendeteksi penguapan kotoran. Ketika penelitian ini selesai, mereka bisa mengenali pola penguapan dari kotoran milik hewan yang terinfeksi.Sumber: ScienceDailyFoto: www.animalpictures1.com