Para peneliti dari University of Utah mendemonstrasikan kalau mereka berhasil menerjemahkan sinyal otak menjadi kata. Keberhasilan mereka ini membuka pintu untuk membuat alat yang mampu menjadi sarana komunikasi bagi pasien yang tidak bisa berbicara karena mengalami cedera otak atau karena penyakit lain.Sistem yang mereka buat menggunakan 2 jaringan mikroeletroda yang diletakkan di dua bagian otak yang mengatur kemampuan bicara. Para peneliti berhasil menerjemahkan sinyal-sinyal otak untuk 10 kata, yakni "ya", "tidak", "panas", "dingin", "haus", "lapar", "halo", "selamat tinggal", "tambah", atau "kurang". Ketika digunakan untuk menebak salah satu dari 2 kata yang ada di pikiran pasien, tebakan sistem benar sekitar 76 hingga 90 persen. Tapi ketika diminta untuk mengenali salah satu dari 10, tingkat tebakan yang benar menurun drastis ke 28 hingga 48 persen.Para peneliti mengakui kalau sistem ini masih perlu banyak pengembangan. Mereka berkonsentrasi pada tingkat akurasi lebih dulu. Target mereka adalah 3 tebakan benar dari 4 kasus yang diberikan. Kemudian, mereka baru akan mengembangkan jumlah kata yang dapat dikenali.Untuk itu, pada penelitian selanjutnya, mereka akan menggunakan elektroda yang lebih besar, elektroda yang tersusun 11 kali 11 yang berisi 121 elektroda. Dengan demikian, sinyal otak yang tertangkap akan lebih banyak sehingga membuat akurasi tebakan jauh lebih tepat dan sistem ini dapat digunakan dalam dunia kesehatan.Sumber: Discovery NewsGambar: DailyGalaxy.com