Jejak kemunculan 2 rubah merah di hutan di kawasan Sierra Nevada bagian Selatan di Amerika Serikat telah dibenarkan oleh ahli-ahli biologi federal setempat. Spesies rubah ini tergolong langka dan sempat dikira punah.
Gambar pertama terekam pada bulan Agustus lalu di dekat Yosemite National Park. Kemudian kamera kembali merekam dua rubah, laki-laki dan perempuan, di hutan yang berdekatan dengan Stanislaus National Forest pada awal September.
Para ilmuwan meyakini kedua rubah itu terikat relasi satu sama lain sehingga ditarik hipotesis, dua rubah ini memiliki populasi, bukan sekadar individu-individu tunggal. "Tampaknya rubah jantan punya relasi dengan betina, meski data tak cukup lengkap untuk mengetahui relasinya," ujar ahli biologi satwa liar dari Forest Service, Diane Macfarlane pada The Associated Press.
Sampel DNA juga menunjukkan adanya indikasi serupa. Sampel DNA tersebut diperoleh melalui feses yang terdapat pada beberapa lokasi hewan tersebut terlihat. Adam Rich, seorang ahli biologi untuk Stanislaus National Forest, bekerja sama dengan tim sukarelawan pelajar mengumpulkannya.
Pihak federal kehutanan secara resmi menegaskan bahwa subspesies rubah merah ialah salah satu mamalia paling jarang diketahui serta sulit ditangkap.
Sumber: DailyMe Science