Menjelang akhir tahun, tak sedikit dari masyarakat Indonesia memilih menghabiskan waktu liburannya di lokasi pelesir laut seperti pantai atau pulau. Hal ini sangat tidak mengherankan mengingat Indonesia, sebagai suatu negara kepulauan terbesar yang mengandung 10-15 persen dari terumbu karang dunia, tentu menyediakan objek-objek wisata bawah laut terbaik. Sebut saja Pulau Bali, Lombok dan sekitarnya serta Kepulauan Wakatobi di wilayah Sulawesi. Menyelam dan menikmati panorama bawah laut, kini sedang cukup digemari banyak orang. Namun, penyelaman bukan sesuatu yang mudah, diperlukan keahlian khusus untuk melakukannya. Hanya para penyelam yang memegang izin sertifikasi yang diperbolehkan menyelam. Berikut adalah beberapa petunjuk tambahan yang dapat dijadikan pedoman berguna ketika menyelam. Tak hanya menjaga penyelam tetap aman, tapi juga supaya kelestarian alam bawah laut terlindungi. 1. Di dalam air, jangan pernah menyentuh terumbu karang. Bahkan kontak sekecil apa pun dapat membahayakan bagi mereka dan diri Anda sendiri, karena beberapa jenis terumbu karang mungkin menyengat atau melayangkan tebasan. 2. Berhati-hatilah memilih tempat yang menjadi titik awal dan titik akhir penyelaman, hindari area gosong karang. 3. Pastikan semua peralatan menyelam Anda telah lengkap dan aman. Juga lakukan pengecekan apakah Anda bisa mengapung dengan normal selama berada dalam air. 4. Tetap perhatikan jarak aman dari batu karang. 5. Tidak menggunakan sarung tangan dan pelindung lutut di lingkungan terumbu karang. Ingat, Anda dilarang mengusik kehidupan ekosistem bawah laut yang Anda lihat. 6. Penyelam harus berlatih bergerak dengan baik agar mampu mengontrol tubuh, baik dari insiden-insiden kontak fisik dengan gugus terumbu karang, maupun dari perusakan lapisan sedimen pada dasar laut. 7. Tidak boleh ada benda (benda mati atau makhluk hidup) yang diangkut, kecuali bila Anda menemukan sampah. 8. Untuk mengambil gambar di dalam air, penyelam harus sangat handal dan juga ekstra hati-hati. Jangan sampai peralatan foto/video itu malah menyulitkan pergerakan, apalagi malah melumat terumbu karang. Sebab ada terumbu tertentu yang mudah hancur. Sumber: WWF Indonesia