Situs Bung Karno di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur dicanangkan Wakil Presiden Boediono untuk dipugar tanpa mengubah bentuk aslinya. Wakil Presiden berharap pencanangan ini cepat ditindaklanjuti.
Tempat-tempat yang akan dipugar adalah rumah kediaman Bung Karno, kubur Ibu Amsi (mertua Bung Karno), rumah tonil atau tempat pertunjukan sandiwara karya Bung Karno, dan pembangunan Monumen Bung Karno di dekat pohon sukun atu tempat yang dijadikan Bung Karno untuk bermenung.
Boediono mengatakan, ide awal pemugaran situs Bung Karno muncul ketika dirinya bersama tim melakukan kampanye Pilpres 2009. "Pada waktu itu tercetus satu ide, alangkah baiknya kalau situs-situs ini dilestarikan agar lebih baik, tanpa mengubah bentuk orisinalnya," kata Boediono.
Wapres juga menyebutkan kalau pemugaran ini bukan hanya tertujuan fisik. "Pemugaran ini bisa menjadi tanda ikatan batin generasi Bung Karno, generasi sekarang, dan generasi yang akan datang," katanya.
Dia meminta semua tokoh nasional maupun daerah, yang memiliki kepedulian, bergabung dalam Yayasan Ende Flores, yayasan yang dibentuknya bersama Bupati Ende Don Bosco M., untuk bersama-sama membantu pemugaran situs-situs Bung Karno itu.
Boediono menambahkan, Ende ketika masa pembuangan Bung Karno 1934-1938 merupakan wilayah yang sangat jauh. Meskipun demikian Ende merupakan bagian dari Negara Kesatuan RI.
Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Jero Wacik berpendapat pembangunan Monumen Bung Karo di Ende sangat tepat sebagai bentuk penghargaan terhadap pahlawan bangsa. (Jodhi Yudono)