Warga Dusun Tegal Sari, Desa Puri, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menemukan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi di areal persawahan setempat.
Suprapto, pemilik sawah, Minggu (2/1), mengatakan, tumpukan batu itu diduga sebagai candi karena besar batu bata yang melebihi batu bata normal saat ini. "Tumpukan batu ini bentuknya menyerupai dasar candi dan hal ini juga didukung dengan setiap kali saya mau menanam padi selalu menemukan jenis batu bata seperti ini," katanya.
Mojokerto diketahui sebagai ibukota Kerajaan Majapahit yang semakin merosot ketika kekuatan baru yang mengibarkan bendera Islam mulai membesar di Demak, Jawa Tengah. Suprapto sudah melaporkan kepada aparat desa serta kepolisian setempat supaya tidak terjadi perusakan di areal penemuan tersebut.
"Temuan ini juga telah dilaporkan kepada pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Kecamatan Trowulan untuk menindaklanjuti penemuan ini," katanya.
Sementara itu, petugas Polres Mojokerto langsung memasang garis polisi di lokasi penemuan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi. Kapolsek Puri, AKP I Komang Wirta, mengatakan, garis polisi dipasang agar aktivitas penggalian tidak terganggu dengan kerumunan warga yang melihat. Meski demikian, warga tetap berkerumun dan beberapa bahkan berani melewati garis polisi.
Saat ini petugas juga masih disiagakan di lokasi penggalian untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penemuan tumpukan batu bata yang diduga sebagai candi ini. "Saat ini kami masih menyiagakan anggota untuk melakukan penjagaan di sekitar lokasi supaya warga tidak mendekat di lokasi penggalian," katanya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan penggalian tersebut akan dilakukan sampai dengan malam hari supaya hasil dari penggalian itu bisa segera diketahui.
Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Jawa Timur, Aris Sofyan, mengatakan, saat ini pihaknya masih belum menerima laporan terkait dengan penemuan tersebut. "Kami masih belum menerima laporan tersebut dan rencananya kami akan mengirimkan orang untuk melakukan pemantauan dan juga penelitian termasuk di dalamnya melakukan pendokumentasian di lokasi tersebut," katanya. (Yuli)