China berencana bikin pusat data online tentang pernikahan

By , Kamis, 6 Januari 2011 | 09:52 WIB

Pemerintah China akan membuat data pernikahan warga negaranya tersedia di internet untuk menjaga keutuhan keluarga. 
Pada tahun ini, sistem diterapkan di beberapa tempat lebih dulu, di antaranya adalah Beijing dan Shanghai. Seluruh China diharapkan sudah menggunakan sistem ini pada tahun 2015.
Peningkatan kesejahteraan dalam satu dekade terakhir di China telah membawa budaya poligami (juga memiliki kekasih gelap) di China. Selain itu, semakin terbukanya ekonomi membuat orang bepergian lintas-kota dan negara.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 2005, peneliti mendapati 20 persen dari 1.240 pria yang sudah menikah di daerah urban di China pernah berselingkuh dalam satu tahun terakhir. Sementara itu, sebanyak 3,9 persen dari 1,275 wanita yang sudah menikah mengaku pernah punya hubungan gelap dalam satu tahun terakhir.
Tingkat perceraian, dalam kondisi ini, mengalami peningkatan yang pesat. Sebanyak 2.47 juta pasangan berpisah pada tahun 2009. 
Poligami adalah ilegal di China, tetapi banyak dari para pejabat yang melakukannya. Salah satunya adalah Qiu Xiaohua, mantan pimpinan National Bereau of Statistics. Xiaohua pun dikeluarkan dari Partai Komunis.
Poligami bisa juga berujung pada tindak kriminal. Kasus yang sempat menyita perhatian media China beberapa saat lalu adalah peristiwa pembunuhan terhadap seorang istri simpanan di Provinsi Hubei. Wanita yang sedang mengandung anak kembar itu dibunuh setelah ia berulang kali meminta si pria menikahinya atau memberinya uang 2 juta yuan.
Daerah selanjutnya yang akan memberlakukan database online ini adalah bagian provinsi utara Shaanxi.(Stephanie Silitonga)
Sumber: FoxNews.com