Banjir lahan dingin Merapi masih mengancam sebagian wilayah di Yogyakarta dan sekitarnya. Banjir lahar dingin yang merupakan bahaya sekunder dari erupsi sebuah gunung berapi ini kerap terjadi selama musim penghujan.Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menyebut, curah hujan yang tinggi di puncak Gunung Merapi dapat menjadi penyebab banjir lahar dingin dengan debit besar. Surono menambahkan, arah aliran lahar dingin sementara ini ke arah barat Merapi. Namun aliran tentu masih dapat berubah tergantung intensitas hujan di puncak. Banjir sempat mengakibatkan tertutupnya akses jalan utama dari Magelang-Yogyakarta di sekitar Kali Putih dan meluapkan Kali Opak lima jembatan rusak. Banjir juga merendam rumah-rumah pemukiman warga di sekitar bantaran kali. Oleh sebab itu, masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir sungai sekitar Merapi diharapkan dapat mengungsi sebelum keadaan sampai memaksa.Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku telah menganggarkan dana sebesar Rp20 miliar untuk pencegahan banjir lahar dingin ini. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kalau dana akan digunakan untuk melakukan normalisasi tanggul disekitar daerah aliran sungai yang membawa material-material vulkanik dari puncak Merapi.Sumber: Kantor Berita Radio 68H