Enam potongan dari patung eyang Raja Tut ditemukan di sebuah kuil di tepi barat Sungai Nil di Nuxor, Mesir. Menteri Kebudayaan Mesir Farouk Hosny mengumumkan temuan tersebut Selasa (11/1).
Tiga potongan yang ditemukan adalah fragmen yang berasal dari patung sang kakek, Raja Amenhotep III. Potongan tersebut adalah fragmen dada kanan, nemes (penghias kepala berpola garis-garis), dan kaki. Sementara tiga potongan lain berasal dari patung sang nenek Ratu Tiye. Potongan itu merupakan rambut palsu, fragmen tangan kiri, jari dan kaki. Selain itu, tim juga menemukan bagian dasar dari kedua patung.
Keenam potongan saat ini masih disimpan di situs Medinet Habu di Nuxor. Tapi, semua potongan akan segera dipindah ke Egyptian Museum di Kairo untuk restorasi dan penempatan pada patung.
Raja Amenhotep III memerintah selama 39 tahun (1390-1352 SM), ketika Mesir berada dalam puncak perkembangan kemakmuran dan budaya.
Kedua patung itu pertama kali ditemukan pada tahun 1889 di Medinet Habu. Saat itu, tim dari Italia melakukan restorasi dan mengisi bagian yang hilang dengan batu-batu modern.
Kisah tentang Raja Tut bisa dibaca pada artikel fitur Rahasia Keluarga Raja Tut pada National Geographic Indonesia edisi September 2010.
Sumber: LiveScience