Serigala brazil diobati dengan sel punca

By , Senin, 17 Januari 2011 | 16:38 WIB

Seekor serigala brazil yang terluka berat sembuh kembali setelah ditangani dengan sel punca. Setelah 4 bulan penanganan, serigala betina tersebut sudah dilepasliarkan kembali. Serigala ini merupakan hewan liar pertama yang diobati dengan sel punca.

Serigala tersebut ditemukan terluka pada bulan September dan dibawa ke Brazilian National Zoo dalam kondisi koma. Selain tulang-tulangnya patah, ia juga mengalami berbagai cedera lain. Diduga, ia tertabrak oleh truk dan ditinggalkan dalam kondisi terluka oleh penabraknya. Seseorang yang kebetulan melintas membawanya ke kebun binatang.
Dokter hewan Rafael Bonorino menanamkan sel punca di sekitar tulang-tulang yang patah. Dalam waktu beberapa jam, serigala itu sudah dapat berdiri sendiri. Setelah beberapa hari, serigala itu sudah tidak membutuhkan obat pengurang rasa sakit. Ia bahkan sudah bisa menjebol pagar dan melarikan diri setelah 8 hari diobati. Bonorino mendapatinya berkeliaran sekitar 3,5 kilometer sebelum dibawa kembali ke kebun binatang untuk melanjutkan pengobatan dan pengawasan. Dalam waktu 3 minggu, kakinya yang patah sudah sembuh total. Serigala tersebut dikembalikan ke alam liar 4 bulan setelah penanganan.
Waktu yang dibutuhkan serigala itu untuk sembuh separuh dari waktu normal yang dibutuhkan untuk sembuh dengan luka serupa. "Dengan sel punca, kita bisa menyembuhkan tulang dengan cepat," kata Bonorino. Ia menambahkan, "Kecil kecenderungannya untuk hewan itu mengalami retak ulang. Kesembuhannya sudah total."
Sebetulnya, sudah banyak hewan yang ditangani dengan sel punca. Hanya saja, biasanya penanganan dilakukan dalam sebuah uji coba kemanjuran dan keselamatan untuk penggunaan pada manusia. 
Terapi sel punca pada manusia merupakan hal yang baru. Percobaan penggunaan sel punca untuk penanganan stroke yang sesuai regulasi baru dimulai pada bulan November tahun lalu. Pada percobaan itu, sel punya dapat menumbuhkan gigi, mengembalikan penglihatan dari mata yang rusak karena terbakar, bahkan menangani pasien HIV. (Popsci)