Manusia pelihara (dan makan) anjing 9.400 tahun yang lalu

By , Rabu, 19 Januari 2011 | 13:56 WIB

Berdasarkan temuan dia sebuah gua di Texas, para ilmuwan menarik kesimpulan kalau manusia sudah mulai memelihara anjing setidaknya 9.400 tahun yang lalu. Anjing saat itu bukan hanya dipelihara, tapi pada beberapa ritual, anjing dikonsumsi sebagai makanan.

Ilmuwan berhasil mengidentifikasi sebuah tulang--seukuran kuku kelingking orang dewasa--sebagai tulang kondilus di daerah tengkuk. Kondikus adalah bagian tulang yang berhubungan dengan tulang lain di sendi. Tes genetika memastikan tulang tersebut berasal dari anjing, bukan serigala, anjing hutan (coyote), atau rubah.
Tulang tersebut ditemukan di Gua Hinds, barat daya Texas, pada tahun 2009. Gua tersebut, menurut para arkeolog, merupakan tempat berkumpulnya para pemburu sejak 9.000 tahun yang lalu. Hal ini jadi salah satu bukti kalau tulang ini merupakan tulang anjing peliharaan paling tua yang pernah ditemukan. "Klaim sebelumnya berasal dari sekitar 8.000 tahun yang lalu," kata Samuel Belknap III, lulusan Climate Change Institute, University of Maine.
Studi ini juga menemukan serpihan tulang anjing di antara kotoran manusia. Temuan ini mengindikasikan anjing bukan hanya dipelihara sebagai teman, tetapi juga sebagai makanan. Serpihan-serpihan tulang itu ditemukan dalam  kotoran kering oleh Belknap. Tulang itu awalnya tidak tampak dan baru terlihat setelah Belknap membasahi dan menyaring kotoran.
Berdasarkan bukti DNA, para ilmuwan memperkirakan kalau orang sudah mulai membiakkan anjing dari serigala abu-abu sejak 40.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Anjing di Texas ini merupakan perpaduan antara anjing meksiko dan peru.
Bukti-bukti arkeologi menunjukkan kalau orang Amerika asli, seperti Sioux dari Great Plains, menggunakan anjing sebagai alat transportasi makanan. Misionaris dari Spanyol serta penjelajah dari Eropa pada abad 15 mencatat beberapa budaya Amerika yang menggunakan anjing sebagai makanan saat kelaparan atau dalam upacara tertentu. (National Geographic)