Dengan sistem komputer yang dilengkapi GPS dan internet, seekor anjing bisa dipandu dari jarak jauh.
Anjing punya insting dan kemampuan untuk mengenali dan mengatasi halangan yang dilintasinya. Pada beberapa kasus, kemampuan itu bahkan melebihi manusia. Sayangnya, mereka sering kali tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka ketika lingkungannya terlalu cepat berubah-ubah.
Berdasarkan latar belakang itulah, para peneliti dari Auburn University membuat sistem yang bisa membuat anjing dipandu dari jarak jauh menggunakan sistem dengan peranti lunak yang menerjemahkan perintah menjadi suara dan rangsang sentuhan.
Sistem itu terdiri dari "baju zirah" dan komputer. Baju zirah yang dikenakan ke anjing tersebut memiliki sensor GPS, prosesor, modem nirkabel yang menghubungkan baju dengan komputer yang digunakan oleh manusia untuk melacak dan memberikan perintah.
Baju zirah bisa bergetar di bagian kiri atau kanan serta mengeluarkan suara yang dikenal oleh anjing sebagai perintah.
Orang yang menggunakan sistem ini akan cukup memberikan tujuan bagi anjing. Setelah itu, peranti lunak yang akan melakukan pemanduan. Artinya, peranti lunak ini pun perlu belajar mengenali insting anjing. "Bukan cuma hewan saja yang harus dilatih," jelas peneliti di Auburn University. Peranti lunak harus dapat memperhitungkan kemampuan dan sensitivitas anjing agar hewan itu dapat mencapai tujuan dengan akurat.
Pada saat percobaan, komputer berhasil memberikan perintah yang tepat sebanyak 99 persen. Sementara anjing yang dilatih dengan sistem ini bisa mengikuti perintah sebanyak 80 persen.
Sistem ini dapat digunakan bagi penegak hukum. Mereka bisa mengendalikan anjing tanpa perlu berinteraksi langsung sehingga mereka tidak perlu ke lokasi yang membahayan nyawa. (Popsci)