Departemen Energi Amerika Serikat berusaha untuk mengurangi biaya operasional pembangkit listrik tenaga surya dengan menyuntikkan dana sebesar 27 juta dolar. Dengan suntikkan dana ini, diharapkan biaya produksi akan turun sebesar 75 persen.
Mentery Energi Steven Chu mengatakan bahwa pemotongan biaya itu akan membuat harga listrik menjadi satu dolar per watt. “Dengan begitu tenaga surya akan bisa bersaing dengan jenis energi lainnya,” ungkapnya saat jumpa pers.
Sudah banyak investor di bidang industri tenaga surya Amerika Serikat membandingkan kondisi industri ini dengan China. Menurut mereka, pemerintah China menyokong industri tenaga surya dalam meraih pangsa pasar. Dengan begitu, perusahaan asal China, seperti Suntech Power Holdings Co, bisa melakukan penetrasi ke Eropa dan Amerika Serikat. Sekarang perusahaan itu mengaku telah menyuplai 250 megawatt di Amerika Utara pada tahun lalu.
Sekitar 1.000 megawatt panel surya diperkirakan telah dibangun di Amerika Serikat pada tahun 2010. Meskipun begitu, tenaga surya di Amerika Serikat hanya berkontribusi untuk satu persen dari total penggunaan listrik yang ada.
Sebagian listrik masih berasal dari penggunaan batu bara. Nuklir dan gas alam menyuplai sekitar 20 persen. (Arief Sujatmoko, sumber: Reuters)