Puluhan paus terdampar di Selandia Baru

By , Senin, 7 Februari 2011 | 14:03 WIB

Sebanyak 80-an paus terdampar di daerah Golden Bay, Selandia Baru, tepatnya di bagian atas pulau selatan. Sebagian besar berhasil kembali ke laut dengan selamat.
Paus-paus mulai terdampar menjelang siang pada Jumat (4/2) di Farewell Spit, 150 kilometer ke arah barat Kota Nelson. Lokasi terdamparnya paus tersebar di tiga titik di sepanjang 24 kilometer Farewell Spit.
Sekitar 100 personel dari Department of Conservation (DOC) dibantu turis dan masyarakat setempat bergerak untuk mengembalikan paus-paus tersebut ke laut. Selain itu, mereka juga menjaga agar paus yang masih terdampar tetap dingin di bawah matahari.
Pada Minggu (8/2), sekitar 70 paus berhasil kembali ke laut--sebagian besar atas usaha sendiri. Setidaknya, ada 19 paus yang meninggal, termasuk seekor bayi paus. Para penyelamat yang kelelahan berharap agar mereka tidak kembali terdampar.
Farewell Spit sering menjadi tempat terdamparnya paus. Pada Desember 2005, sekitar 100 paus terdampar di tempat yang sama. "Selalu ada paus terdampar sepanjang 25 tahun terakhir," kata Simon Walls dari DOC yang mengoordinasi para relawan.
Walls juga merasa salut akan niat para relawan dalam membantu. "Mereka sangat membantu. Kami tak mungkin melakukan hal ini tanpa mereka," kata Walls.
Ian Wellby dan anaknya Alex--12 tahun--menghabiskan waktu 4 jam menyelimuti paus dengan selimut dan menyiramkan air ke atas mereka. "Saya sangat terharu melihat betapa banyak orang yang pergi ke tempat terpencil ini," kata Wellby.
"Banyak orang merasa tak berdaya melihat paus yang terdampar. Paus-paus itu berusaha kembali ke laut tapi setiap gesekan melukai kulit mereka. Kami bisa mendengar mereka memanggil ketika berbaring di pantai," kata Regula Keller, turis asal Swiss yang bersama sekitar 10 orang mendorong paus kembali ke laut. "Beberapa orang cuma datang untuk mengambil foto, sangat mengganggu," kata Keller.
DOC meminta para relawan untuk sementara waktu tetap berada di pantai untuk bersiap-siap ketika ada paus erdampar lagi.(Sumber: AsiaOne, Stuff.co.nz, Sun2Surf, The New Zealand Herald)