Setelah nyaris sempurna dalam mengemban misi luar angkasa untuk mengelilingi bumi selama 365 hari, pesawat antariksa milik NASA Discovery melakukan pendaratan final dengan selamat di Kennedy Space Center, Florida, pada Rabu (9/3) kemarin. Kapten Discovery Steven Lindsey mengakui, bagi ia serta segenap kru, berakhirnya misi ini terasa manis sekaligus sedih. Di satu sisi, Discovery telah sukses melakukan perjalan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional NASA dengan rekor angka-angka fantastis, yakni 39 misi, total jarak tempuh 148 juta mil, dan mengitari bumi sebanyak 5.830 kali.Namun di sisi lain, para astronot telah memiliki ikatan emosional dengan Discovery. "Perjalanan ini merupakan momen yang penuh suka duka bagi kami semua dan seiring menit demi menit yang berlalu, saya merasa sedih mengingat kami menuju kepada perjalanan terakhir," tutur Lindsey.Sedangkan Ken Smith, manajer propulsi Boeing yang turut memonitor sistem pesawat ulang-alik ini berkata, "Kita semua pasti sedih, tapi di waktu yang sama, ini merupakan kebanggaan. Kita mendapatkan ia (pesawat) kembali dengan utuh, suatu misi yang hebat."Misi peluncuran Discovery awalnya tertunda beberapa saat karena masalah tangki bahan bakar pesawat. Empat bulan diperlukan untuk memperbaiki masalah itu, hingga misi diluncurkan pada 1 Maret 2010. Kini pesawat itu sudah dipersiapkan untuk disimpan di Smithsonian National Air and Space Museum. (Sumber: Reuters, Herald Tribune)