Banjir Bandang Tangse Diduga Akibat Pembalakan Liar

By , Sabtu, 12 Maret 2011 | 09:03 WIB

Banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, diduga akibat pembalakan liar yang merusak hutan-hutan di barisan perbukitan Tangse. Banjir dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah Pidie selama empat hari berturut-turut.
”Kalau melihat banyaknya material lumpur dan kayu-kayu gelondongan yang terbawa banjir, ini jelas kaitannya dengan pembalakan liar,” kata Zulfikar, sukarelawan bencana Kecamatan Tangse.
Kamis (10/3) sore, banjir bandang terjadi di Kecamatan Tangse. Ada lima desa dengan kerusakan terparah terkena banjir, yaitu Peunalom 1, Peunalom 2, Layan, Pulo Baro, Blang Jrat, dan Blang Dalam. Banjir yang menghancurkan 160 unit rumah itu diperkirakan menewaskan puluhan warga. Banjir tersebut juga mengakibatkan 4 jembatan putus dan jalur nasional yang menghubungkan Pidie-Tangse-Aceh Besar putus. Sebanyak 21 jenazah korban banjir bandang ditemukan pada Jumat (11/3). Diperkirakan masih ada belasan hingga puluhan lagi korban yang masih hilang.
Menurut catatan Posko Satuan Koordinasi Penanggulangan Bencana Pidie, para korban tersebut 10 di antaranya warga Desa Pucoek Sa dan Blang Dalam, sedangkan 11 lainnya warga Desa Peunalom 1, Peunalom 2, dan Layan. Tubuh mereka ditemukan di antara tumpukan lumpur dan kayu gelondongan yang terbawa arus banjir. (Mohammad Burhanuddin)