Pusat Tranplantasi di Eropa Diminta Siaga Bantu Korban Radiasi

By , Kamis, 17 Maret 2011 | 10:24 WIB

Lebih dari 500 pusat transplantasi tulang sumsum di Eropa diminta untuk siap sedia menangani korban radiasi nuklir Jepang. Kantor berita AFP melaporkan, permohonan ini diajukan Selasa (15/3) oleh European Group for Blood and Marrow Transplantation atau EBMT yang berpusat di Barcelona, Spanyol.
EBMT berinisiatif mengontak 536 pusat lewat surat elektronik, dan menanyakan apakah mereka mampu mengobati pasien yang menderita terkena paparan radiasi. Di sana ada sekitar 2.500 dokter spesialis yang dapat mengobati pasien dengan masalah tulang sumsum.
EBMT menyatakan, mereka berharap bisa memberi bantuan pengobatan kemanusiaan di negara-negara Uni Eropa jika sumber daya medis Jepang berkekurangan.
Presiden EBMT Profesor Alejandro Madrigal menjelaskan, bagian Komisi Kecelakaan Nuklir mereka telah melakukan pelatihan dan pendidikan bagi pusat-pusat terpilih terbaik di Eropa. Pelatihan itu bermanfaat untuk merespons keadaan darurat, baik di Eropa maupun dunia. "Seperti yang mungkin terjadi pada Jepang (sekarang ini)," ujarnya.
Kepala Komisi Kecelakaan Nuklir EBMT sendiri, Profesor Ray Powles, mengatakan ke media massa bahwa organisasi yang dipimpinnya sedang bekerja menyusun rencana pengobatan bagi 200 orang atau lebih. Powles menegaskan bahwa tidak akan ada kesulitan mengobati pasien karena pusat-pusat EBMT tersebut sudah memperoleh pelatihan dan memeiliki video yang memuat pelajaran kasus-kasus kritis. "Para ahli ini akan mampu melakukan penangan terhadap korban radiasi hanya dalam tiga jam," Powles meyakinkan.
Ia memperkirakan mungkin beberapa korban akan membutuhkan tranplantasi, sementara banyak lainnya cukup dengan obat-obatan dan antibiotik. EBMT juga telah secara langsung melakukan kontak dengan Jepang, tapi pelayanan bantuan mereka bisa disalurkan melalui Badan Kesehatan Dunia WHO. (Sumber: AFP, BBC)