Proyek Peta Polusi Cahaya

By , Kamis, 24 Maret 2011 | 10:11 WIB

Situs web GLOBE at Night mengumpulkan hasil pengukuran langit malam dari orang-orang di seluruh dunia untuk membuat peta polusi cahaya.
Masyarakat di seluruh dunia dapat berpartisipasi dalam pembuatan peta ini. Di situs web GLOBE at Night yang beralamat www.globeatnight.org ada 5 langkah mudah dalam membantu pembuatan peta. "Cuma butuh lima menit untuk berpartisipasi," demikian tertera pada situs web GLOBE at Night.
Partisipan pertama harus menemukan latitude dan longitude posisinya. Setelah itu, ia diminta mencari rasi bintang Leo atau Crux satu jam setelah matahari terbenam atau sekitar pukul 20 sampai 22.
GLOBE at Night sudah membuat bagan magnitude. Partisipan diminta membandingkan bagan tersebut dengan kondisi langit tempatnya berada. Setelah itu, partisipan diminta melaporkan hasil observasi.
Pembuatan peta ini merupakan wujud kekhawatiran beberapa komunitas akan polusi cahaya. Separuh penduduk dunia saat ini hidup di kota dan mungkin tidak akan pernah merasakan indahnya langit yang gelap.
Polusi cahaya terjadi karena lampu-lampu yang terlalu terang atau lampu yang diarahkan ke arah yang tiidak tepat. Polusi cahaya membuat langit tampak suram karena mengaburkan sinar bintang dan benda-benda langit lain.
Selain mengakibatkan kaburnya sinar benda-benda langit, cahaya buatan punya bahaya lain. Di Los Angeles, polusi cahaya mengakibatkan pengurangan 7 persen bahan kimia pengurai polusi, membuat polusi lebih banyak 5 persen pada siang hari. Studi lain menunjukkan kalau cahaya dari kota membuat migrasi satwa terganggu. Tukik (bayi penyu) menggunakan benda langit sebagai panduan. Ternyata, tukik juga tertarik pada cahaya buatan. Dengan demikian, mereka bisa bergerak ke arah kota.
Masyarakat yang tinggal di belahan Bumi utara bisa mengakses aplikasi buatan organisasi GLOBE at Night pada 22 Maret hingga 4 April. Masyarakat daerah belahan Bumi selatan dapat berpartisi dalam kegiatan ini pada 24 Maret hingga 6 April. (Sumber: Wired, GLOBE at Night)