Sebuah penelitian menemukan, buah delima merah mempunyai kandungan antioksidan tiga kali lipat lebih banyak daripada anggur merah (red wine) ataupun teh hijau.
Penelitian dari University of California, Los Angeles itu berlangsung di tahun 2010 lalu. Berdasarkan hasil penelitian, buah delima yang kaya antioksidan ini bisa mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Antioksidan merupakan zat yang berperan aktif dalam menetralisir radikal bebas. Produksi dan aktivitas antioksidan internal dalam tubuh berbeda-beda tergantung pada usia, gen dan nutrisi. Puncak tertinggi produksi antioksidan adalah pada usia remaja. Pada sekitar usia 30 tahun, malah terjadi penurunan produksi sebanyak 15–35 persen. Pada usia 50 tahun, terjadi penurunan 20-60 persen.
Dan pada usia 70 tahun ke atas, kadar antioksidan internal tertinggal kurang dari 10 persen. Padahal radikal bebas yang terpapar tubuh makin bertambah hari demi hari sehingga kita sangat membutuhkan asupan antioksidan dari luar.
Sementara di dalam Journal of Urology disebutkan, menkonsumsi jus buah delima merah juga bisa mengurangi keluhan masalah seksual. Selain itu, sari buah yang berasal dari Timur Tengah ini pun tinggi kandungan ion kalium (potasium), vitamin A, C dan E serta asam folic. Dari bagian biji yang dapat dimakan, biji delima dapat dipakai sebagai obat penurun demam, batuk dan keracunan. (Daily Me Health, Health Freedom)