Sebuah laporan penelitian--segera terbit--dari National Solar Energy Center di Israel mengungkapkan bahwa 90 persen listrik di negara tersebut bisa bergantung pada energi terbarukan, khususnya matahari, menggunakan media penyimpanan listrik.Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh energi terbarukan adalah penyimpanan. Tanpa penyimpanan, asupan listrik tidak stabil, akhirnya tidak dapat diandalkan. Menurut laporan penelitian tersebut, pembangkit listrik tenaga surya tanpa penyimpanan hanya mampu menghasilkan listrik 3 hingga 4 persen dari kebutuhan seluruh negara. "Saat Anda membuat pembangkin listrik tenaga surya, masalah besarnya adalah menyalurkannya ke dalam jaringan," kata David Faiman, direktur National Solar Energy Center.Tapi ketika fasilitas penyimpanan ditambahkan, pembangkit listrik dapat memenuhi kebutuhan jauh lebih banyak. Dengan memanfaatkan sel tenaga surya di beberapa area dengan sinar matahari berlimpah, seperti di Gurun Negev di selatan plus beberapa sel surya di beberapa lokasi lain, 90 persen kebutuhan listrik Israel bisa dipenuhi. "10 persen lagi bisa disediakan oleh pembangkit listrik dari gas bumi," kata Faiman. Ahli fisika lingkungan itu juga menambahkan, "Israel tak perlu lagi membuka tambang batu bara, bahkan reaktor nuklir."Faiman mengatakan kalau pilihan utamanya untuk media penyimpanan adalah sistem air pompaan. Ia juga suka dengan sistem baterai vanadium-redox, tangki luas dengan elektrolit di dalamnya. Kedua sistem itu bisa mendistribusikan listrik dengan cepat. (Sumber: Wired)