Solusi Menguntungkan dari Pembakaran Gas Alam

By , Kamis, 7 April 2011 | 10:05 WIB

Pembakaran gas buang di tempat pengeboran maupun kilang minyak dan gas serta pabrik kimia dapat dialihkan menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Diperkirakan sekitar lima persen produksi gas alam dunia terbuang sia-sia setiap tahun dengan jalan dibakar tanpa menghasilkan energi yang berguna. Jumlah tersebut setara dengan 30 persen konsumsi gas alam di Eropa dan 23 persen di Amerika. Sementara di seluruh dunia, miliaran meter kubik gas alam yang merupakan produk sampingan dari penggalian minyak bumi juga terbuang percuma setiap tahunnya.
Selain itu, pembakaran gas ini juga berkontribusi sebagai salah satu sumber polusi udara terbesar. Emisi yang dihasilkan dari aktivitas ini sebanyak 400 metrik ton karbon dioksida per tahun. Jumlah emisi itu setara dengan jumlah yang dikeluarkan 77 juta kendaraan bermotor setiap tahunnya.
Temuan tersebut dipaparkan General Electric (GE) setelah melakukan studi yang berjudul "Flare Gas Reduction: Recent Global Trends and Policy Considerations". Studi itu juga menyimpulkan bahwa teknologi yang diperlukan untuk menjadi solusi kedua hal tersebut sebenarnya sudah tersedia saat ini. 
Menurut Michael Farina, program manager GE Energy dan penyusun hasil studi tersebut, gas yang merupakan produk sampingan itu bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik, menggunakannya sebagai gas reinjeksi (untuk penyulingan minyak lanjutan, penampungan, dan pengolahan) atau didistribusikan melalui jaringan pipa. 
"Bahan bakar ini juga bisa digunakan untuk membangkitkan listrik dengan harga yang terjangkau bagi rumah tangga dan indsutri," tambah Farina. Hampir $20 miliar gas alam yang terbuang percuma dapat dimanfaatkan digunakan sebagai sumber energi yang handal dan menghasilkan listrik yang terjangkau serta dapat menjadi sumber pemasukan hingga milyaran dolar per tahun secara global.
Hanya saja, untuk mewujudkan hal itu diperlukan kerja sama antarpemerintah di seluruh dunia, khususnya antarpemerintah negara maju sebagai konsumen dan negara miskin sebagai produsen bahan bakar. Karena negara miskin memerlukan investasi amat besar untuk menghentikan pembakaran gas di tempat pengeboran maupun kilang minyak dan gas mereka.
Farina optimistis, dengan kerja sama dan perhatian global, termasuk dalam hal kemitraan, penyusunan kebijakan, dan pengembangan teknologi inovatif, pembakaran gas besar-besaran di seluruh dunia akan dapat dihilangkan dalam waktu lima tahun. "Ini merupakan solusi yang saling menguntungkan," kata Farina. (Sumber: GE, TreeHugger)