Science Gallery di Dublin menyelenggarakan pameran spesies manusia masa depan. Beberapa sajian yang di pameran itu adalah adalah Euthanasia Rollercoaster, 60 tengkorak yang dilengkapi dengan mata mekanik yang mengawasi gerakan Anda, serta sebuah proyek menyelidiki efek yang akan terjadi jika manusia yang membantu penyerbukan tanaman, bukan serangga.Tujuan pameran berjudul Human+ itu adalah untuk meneliti dampak terhadap budaya dan sosial akibat perkembangan teknologi baru sekaligus memamerkan hasil kerja seniman, ahli biologi, ahli robotika, arsitek, dan ahli filosofi. Hasilnya adalah pameran gabungan antara instalasi seni, illmuwan dan uji coba sains dan teknologi.Euthanasia Coaster adalah mesin buatan orang Lithuania bernama Julijonas Urbonas yang bertujuan untuk mencabut hidup seseorang menggunakan cara "elegan dan euforia". Roller coaster tersebut punya panjang 7.5 km dengan tinggi 500 m dan akan membuat tubuh bekerja melewati batas. Tekanan grativasit yang dihasilkan membuat orang kehilangan kesadaran dan meninggal akibat kekurangan oksigen di otak. Pada pameran ini, Urbonas membuat model dengan skala 1:500.Sementara itu, Louise Phillipe asal Kanada menciptakan Are V5 yang terdiri dari 60 tengkorak dilengkapi dengan mata mekanik. Mata akanmenangkap ciri wajah dan mengikuti jejak orang yang melihatnya. Ahli robotika Msahiro Mori mengatakan bahwa ketika ada robot melihat dan bertingkah seperti manusia, akan ada respons berupa rasa muak oleh manusia.Proyek yang menggambarkan manusia menggantikan lebah sebagai pembantu penyerbukan tanaman adalah Human Pollination Project. Laura Allcorn, artis dari dari Amerika Serikat telah merancang seperangkat alat untuk mengangkut serbuk sari dari sebuah bunga dan menggunakannya pada bunga lain. (Stephanie Silitonga/Sumber: Wired)