Franz Magnis-Suseno Tentang Multikulturalisme

By , Selasa, 12 April 2011 | 17:26 WIB

Apakah pengertian mendasar dari multikulturalisme?
Multikulturalisme adalah sikap menyadari adanya perbedaan di antara komunitas masyarakat, baik perbedaan budaya, keyakinan, adat, kebiasaan, dan sebagainya; juga menerima dan menghormati perbedaan itu. Hiduplah dengan perbedaan itu. Menciptakan perdamaian dalam masyarakat adalah sangat penting.
Di manakah seharusnya peran negara atau pemerintah?
Peran negara dalam isu pluralisme yaitu negara pertama-tama wajib tanpa pandang bulu serta tanpa kompromi menegakkan hukum. Itu paling dasar. Negara harus menerapkan untuk tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apapun, bukan bersikap setengah-setengah, kadang hanya imbauan.
Lalu apa lagi yang diperlukan demi menjaga harmonisasi di tengah masyarakat multikultural yang rentan konflik?
Pendidikan pun berpengaruh. Saya mengharapkan generasi ke depan (future society) lebih terbuka, tidak sempit, seperti tidak mau bergaul dengan anak-anak dari suku lain. Paling penting dalam pendidikannya, seorang anak tidak boleh sekali-sekali diajarkan untuk membenci. Kita harus mendidik seorang anak untuk bersikap positif dan berkehendak baik.
Kalau untuk orang dewasa?
Orang dewasa itu diarahkan yang sama. Tanggung jawab mereka, sekurang-kurangnya membawa diri secara beradab.
Setuju dengan pendapat kaum wanita pun punya peranan krusial dalam menjaga perdamaian tersebut?
Saya sependapat. Di mana-mana dan khususnya di Indonesia, peran wanita dalam hal menciptakan dan menjamin harmonisasi cukup penting. Justru saya mengharapkan peran kontribusinya para perempuan Indonesia, di dalam menangani, meredakan, dan memecahkan konflik menjadi lebih besar (daripada sekarang).
Mengapa demikian?
Selama ini saya melihat peran mereka (kaum perempuan) masih sedikit. Dari kuantitatif atau statistik saja bisa kita bandingkan, yang terus bicara adalah laki-laki. Perempuan tidak banyak. Seperti dialog yang direncanakan oleh Departemen Agama hampir semua peserta laki-laki. Padahal saya kira perempuan sebagai seorang istri dan ibu memegang pengaruh dalam menanamkan nilai multikulturalis pada lingkup terkecil masyarakat: keluarga.