Paus Jantan Berbagi Nyanyian

By , Rabu, 5 Februari 2014 | 15:05 WIB

Sebuah penelitian menemukan bahwa setiap tahunnya, nyanyian paus bungkuk jantan santer tersebar dari satu grup ke grup lainnya.

Para peneliti merekam 11 buah nyanyian berbeda di kawasan Pasifik Selatan dalam periode tahun 1998 sampai 2008. Di sana terdapat beberapa grup paus yang memiliki perbedaan genetik dan juga hidup dalam populasi yang terpisah.

Mengapa hal ini terjadi belum benar-benar dapat dijelaskan. Namun Ellen C. Garland, mahasiswa doktoral dari University of Queensland Australia, yang mengepalai penelitian mengutarakan, alasannya kemungkinan adalah rangsangan seksual bagi paus betina.

Hanya paus jantan yang bernyanyi. "Kami memiliki asumsi dan spekulasi. Jika ia [paus jantan] mengganti-ganti lagu yang dinyanyikannya, maka mereka bisa lebih menarik para betina itu," kata Garland.

Arah pergerakan sebarannya pun masih membingungkan. Sebab penyebaran bergerak konsisten ke timur, dari Australia menuju French Polynesia. "Tapi peneliti sementara ini memperkirakan, populasi yang lebih besar di timur Australia mempunyai pengaruh yang lebih hebat pula." Garland menjelaskan.

Walaupun suara hanya terdengar sampai batas beberapa mil, si paus bungkuk bisa mendekat ke batas tersebut. Upaya minimal ini cukup bagi kelompok paus jantan di grup lain untuk menangkap sang melodi baru.

"Perubahan atau pertukaran ini terjadi dengan cepat, dan paus jantan merupakan penyanyi-penyanyi bersemangat," tambahnya lagi.