Diresmikan, Pojok Warisan Budaya Indonesia di Afrika Selatan

By , Jumat, 29 April 2011 | 15:40 WIB

Pojok Warisan Budaya Indonesia yang disebut Indonesia's Heritage Corner (IHC) di Afrika Selatan sudah diresmikan. Peresmian IHC yang lokasinya di Port Elizabeth, Provinsi Eastern Cape itu sekaligus peresmian Eastern Cape Muslim Heritage Museum (ECMHM), museum yang menggambarkan perjalanan masyarakat Afsel keturunan Melayu yang tergabung dalam Eastern Cape Malayo Cultural Society (ECMCS).IHC yang berlokasi di museum ECMH itu merupakan hasil kerja sama Konsul Jendral RI dengan ECMCS. "Tujuan pembentukan IHC, salah satunya, membantu komunitas keturunan Indonesia di Afsel yang dikenal sebagai Komunitas Cape Malay menelusuri akar nenek moyang mereka," kata Sugie kepada Kompas, Kamis (28/4). Sugie menambahkan, selain mempromosikan Indonesia dari sudut seni budaya dan ekonomi, pendirian IHC juga penting untuk meluruskan sejarah hubungan Indonesia- Afrika Selatan. Sejarah kedua negara itu terbangun sejak abad ke-17 (1694) melalui kehadiran Syekh Yusuf Al-Makasari Al-Bantani. Pahlawan nasional Afsel asal Makassar, Sulawesi Selatan, dikenal sebagai orang yang dibuang Pemerintah Hindia Belanda ke Tanjung Harapan (sekarang Cape Town) akibat perlawanan gigihnya terhadap penjajahan Belanda.  Setelah IHC ini akan dibangun lagi IHC lainnya di tempat lain. IHC ini juga salah satu target kerja yang harus dicapai KJRI di Cape Town periode 2010-2013, jelas Sugie.Peresmian IHC dan ECMHM di Port Elizabeth, lanjut Sugie, dilakukan dengan memanfaatkan momentum Easter Festival di Afsel. Peresmiannya dihadiri ratusan warga yang tergabung dalam ECMCS. Pembukaan museum yang berada di sebelah Masjid Sabireen diawali dengan doa oleh Imam Masjid Sabireen, Afsel. (Suhartono)