Candi Prambanan Yogyakarta dinyatakan masih aman dari luapan banjir lahar dingin Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu (1/5) petang. Kawasan Candi Prambanan ini dilalui oleh Kali Opak yang berhulu di Merapi.
Demikian Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo, menyampaikan di Yogyakarta, Senin (2/5). Pihaknya sudah bersiaga untuk kemungkinan terburuk jika sampai banjir lahar dingin menerjang candi.
"Dalam mengantisipasinya, kami selalu berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, Dinas Pekerjaan Umum, dan para ahli geodesi serta instansi terkait lainnya. Kami selalu memperoleh informasi awal jika di kawasan Merapi terjadi hujan lebat," katanya.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepanjang Maret dan April intensitas curah hujan masih tinggi. Ini berarti sewaktu-waktu banjir lahar mungkin melanda. Ancaman banjir lahar dingin Merapi juga diperkirakan meluas karena potensi material endapan hasil erupsi sangat besar, mencapai 130 juta meter kubik.
Sementara guna memantau banjir lahar dingin Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta telah memasang sistem alarm dini berupa accoustic flows monitoring dan sensor curah hujan di areal hulu Merapi. Peralatan dipakai sebagai bahan acuan untuk memberikan peringatan dini kepada semua pihak jika banjir lahar dingin.