Gunung Tangkuban Perahu, yang menjulang dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di arah utara kota Bandung menjadi pusat pagelaran kesenian tradisional Sunda yang melibatkan sekitar 1.500 orang.
Masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Adat Tangkuban Perahu bersama sejumlah pemerhati budaya tengah mempersiapkan pagelaran yang akan dihelat dalam Festival Budaya dan Pariwisata Gunung Tangkuban Perahu 2011, di Curug Nini, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Acara dibuka pada hari Sabtu (14/5) dan akan berlangsung hingga Sabtu (21/5).
Kepala Unit III Perum Perhutani, Bambang Setiabudi, mengatakan pada Pikiran Rakyat Online di Bandung, Kamis (12/5), kesenian tersebut meliputi reog, kaulinan kendang, tari tradisional sunda, rampak kacapi, sampai penanaman pohon dan sosialisasi antibencana.
Festival bertajuk "Merekatkan dan Melestarikan Budaya Sunda dan Nusantara Sebagai Aset Budaya Bangsa untuk Memajukan Pariwisata Indonesia" ini didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Jawa Barat.
Festival ini sekaligus menjadi pengembangan budaya lokal, yang merupakan salah satu pedoman penentu keberhasilan pelestarian hutan di Jawa Barat. Penyelenggaraan festival juga tak lain sebuah upaya pengembangan sektor pariwisata daerah.
Di sisi lain, menurut Dadang Suparman, staf humas Perhutani, Kementrian BUMN telah menginstruksikan pula sejal tahun 2010, agar setiap BUMN mampu mengangkat dan membina kearifan lokal. Perhutani Unit III memang sudah menjadikan budaya serta kearifan lokal sebagai salah satu elemen utama pengelolaan hutan.