Peran Media Sosial Bagi Perubahan

By , Jumat, 13 Mei 2011 | 12:35 WIB

Media sosial di Indonesia, yang dinilai sangat dinamis dan bakal terus berkembang, menjadi salah satu penggerak perubahan sosial di Indonesia.

Yanuar Nugroho, seorang peneliti dari University of Manchester, memaparkan hasil riset gabungannya dengan HIVOS mengenai "Media Sosial Sebagai Pemantik Perubahan Sosial di Indonesia" dalam sebuah kuliah publik di Jakarta, Kamis (12/5) petang.Hasil penelitian yang dipaparkan oleh Yanuar Nugroho, menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara cara aktivisme sipil (kegiatan oleh aktivis sipil) dibentuk oleh penggunaan media sosial, dan cara internet dan media sosial menjalankan berperan sebagai "pentas" untuk aktivisme sipil.Ia menyatakan, ada korelasi positif antara media sosial terhadap perubahan sosial. "Aktivisme sipil Indonesia, contohnya berbagai gerakan dukungan di Facebook, berpotensi mengangkat isu-isu sosial di publik, dan memungkinkan terjadinya perubahan di masyarakat secara lebih luas," beber Yanuar.Namun, lanjutnya, segala bentuk aktivitas media sosial secara online pun harus diikuti oleh kegiatan offline. Publik harus berpartisipasi tak hanya di media semacam Twitter atau Facebook, melainkan langkah konkret yang nyata. Inilah yang dikhawatirkan dalam sebuah aktivisme sipil melalui media sosial di Indonesia."Pertanyaanya adalah seberapa efektifkah itu. Jangan-jangan orang berpikir hanya dengan menekan sebuah tombol 'like' di Facebook, ia sudah merasa bisa mengubah dunia, dengan jutaan orang yang melakukan hal yang sama. Padahal aktivitas tersebut hanya dilakukan segelintir saja," ungkapnya.Yanuar menekankan bahwa, walau media sosial punya nilai strategis untuk menarik picu, tetapi suatu perubahan baru bisa terwujud bila komunitas masyarakat menggagas tindakan.Satu contoh baik yang dirujuk Yanuar adalah kegiatan Jalin Merapi (@jalinmerapi) dalam menangani pengungsi Merapi waktu peristiwa erupsi beberapa saat lalu. Ketika ribuan pengungsi korban bencana membutuhkan bantuan pangan, mereka melakukan mekanisme penyebaran pesan melalui Twitter. Pesan segera bergulir dengan cepat, hingga menimbulkan reaksi banyak pihak yang mengirimkan paket nasi bungkus ke posko dalam waktu cepat.