Mitos penyakit jantung sebagai penyakit masyarakat modern ternyata salah. Autopsi terhadap mumi seorang putri asal Mesir berusia 3.500 tahun mematahkan mitos itu.Studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan mengonfirmasi dugaan adanya penyumbatan pembuluh arteri koroner--yang mengindikasikan penyakit jantung--pada puluhan mumi berusia ribuan tahun. Para ahli melakukan pemindaian komputer terhadap 52 mumi di Kairo, Mesir, dan Amerika Serikat. Ternyata ditemukan bongkahan kalsium pada arteri 44 mumi yang menunjukkan adanya indikasi penyakit jantung. Mumi Ahmose-Meryet-Amon, seorang putri yang hidup di Thebes (sekarang Luxor) antara 1540-1550 sebelum masehi, bahkan memiliki deposit kalsium pada dua arteri koronernya. Ini menjadikan sang putri sebagai penderita penyakit jantung tertua yang pernah ditemukan.Dengan begitu, "Atherosclerosis terbukti telah ada sejak lebih dari 3.000 tahun lalu," kata Adel Allam, profesor kardiologi dari Al Azhar University yang memimpin studi bersama Gregory Thomas, direktur pendidikan kardiologi nuklir dari University of California di Irvine. Oleh karena itu, lanjut Allam, kita tidak bisa menyalahkan peradaban masyarakat modern atas meningkatnya penyakit jantung ini.Hasil penelitian yang dipresentasikan Selasa (15/5) dalam sebuah konferensi tentang pencitraan jantung di Amsterdam itu juga mengungkap ke-43 mumi lain yang juga memiliki gejala serupa menunjukkan masalah pada arteri dan kesehatan jantung.Penyebab penyakit jantung pada sang putri diduga disebabkan pola makan dan kurangnya olahraga semasa hidupnya. Makanan seperti daging sapi, babi, kambing, kijang, bebek, dan daging lainnya biasa disantap keluarga kerajaan. "Mereka mengonsumsi lemak lebih banyak dari orang Mesir lainnya," kata Joep Perk, profesor ilmu kesehatan di Linnaeus University, Swedia, yang tidak terlibat dalam penelitian mumi ini. (Sumber: Daily Mail, Planet Green)