Setelah berpuluh tahun menjadi pertanyaan, elektron terbukti berbentuk bulat. Beberapa peneliti dari Imperial Center for Cold Matter di Imperial College, London, Inggris yang telah melakukan pengukuran secara akurat dari bentuk elektron, menemukan bahwa elektron berbentuk bola sempurna. Penemuan terbaru itu dituliskan dalam jurnal Nature terbitan Rabu (25/5). Elektron merupakan partikel atom yang bermuatan negatif. Penelitian yang makan waktu lebih dari satu dekade ini, menunjukkan bahwa bentuk elektron bulat sempurna dengan kesalahan kurang dari 0,000000000000000000000000001 cm. Artinya, jika diperbesar sampai seukuran tata surya, elektron masih tampak berbentuk bola. Para fisikawan mempelajari elektron ini dalam molekul yang disebut Ytterbium Fluorida. Menggunakan teknik laser yang sangat akurat, mereka membuat pengukuran dari gerak elektron tersebut. Jika elektron tidak sempurna bulatnya, seperti berputar tidak seimbang, maka geraknya akan menghasilkan getaran khas, yang mendistorsi bentuk molekul keseluruhan. Getaran ini tidak terdeteksi sama sekali. "Jika tidak berbentuk bulat, gerakan berputar elektron akan bergoyang seperti sebuah gasing yang tidak imbang," kata Jony Hudson, salah seorang dari tim peneliti.Penemuan bentuk elektron ini membantu ilmuwan menyelesaikan perihal teori Big Bang. Teori ini memprediksi jumlah partikel normal seperti elektron adalah sama banyak dengan partikel lawannya, yakni antielektron, pada periode awal kelahiran alam semesta. Namun keberimbangan jumlah ini tak sesuai dengan yang terjadi sekarang karena seluruh alam semesta terdiri atas partikel normal. (Sumber: Physorg)