Olahraga Sudah Pasti Menjaga Tetap Sehat?

By , Rabu, 4 Juni 2014 | 08:12 WIB

Telah lama berolah raga dikaitkan dengan manfaat bagi pencegahan bermacam penyakit serta kesehatan tubuh; tambah lagi efeknya dalam mengurangi berat badan.

Nyatanya tidak sesederhana itu. Berolah raga memang memiliki banyak manfaat, tapi sebelum menganggap berlatih di pusat kebugaran dengan berbagai program adalah solusi bagi stabilitas kesehatan, atau mungkin kontrol berat badan, sadari pula apa yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan.

Olah raga tak serta merta menjamin kesehatan. Dengan berolah raga, mungkin dapat mengurangi risiko penyakit jantung, walaupun buktinya belum jelas benar. Data dari beberapa buah penelitian berskala besar tidak memberi gambaran yang jelas. Ada kalanya pola olah raga atau latihan yang lebih intens malah memberikan efek yang lebih kecil.

Beberapa ahli mengevaluasi olah raga dan dampaknya terhadap kanker dalam studi-studi mereka. Terungkap bahwa rata-rata memperoleh masalah yang sama, mereka belum bisa memastikan apakah olah raga mampu mencegah penyakit, semisal jantung pada umumnya, maupun apakah orang yang tidak menderita sakit jantung merupakan orang yang lebih suka berolah raga.

Sementara bagaimana tentang olah raga yang juga dikatakan dapat mengurangi berat badan? Ini pun belum pasti. Meski berlatih benar efektif dalam membentuk otot, otot yang terbentuk tidak akan otomatis membakar kalori.

Jack Wilmore, seorang pakar fisiologi di Texas A&M University, menghitung bahwa jumlah otot yang dihasilkan setelah program menaikkan berat selama 12 minggu adalah hanyalah sekitar 2 kilogram atau 4,4 pons. Selain itu, otot mempunyai tingkat metabolisme sangat rendah ketika ia sedang tidak dipakai atau beristirahat.

Berolah raga sendiri, di samping bertujuan mengurangi berat badan, tidak menunjukkan tanda-tanda mengurangi tekanan darah. Atau membuat banyak perbedaan dari segi tingkat kolesterol sesorang. Menurut pendapat Dr. Steven Blair, peneliti di University of South Carolina, olah raga perlu dibarengi dengan diet secukupnya untuk menekan tekanan darah dan tingkat kolesterol.

Kesulitannya, kata Dr. Blair, jauh lebih mudah menambah 1.000 kalori ketimbang membakarnya melalui olah raga. "Tidak mudah mengontrol berat badan," simpulnya.