Taman Safari Indonesia Punya 2 Jaguar Baru

By , Senin, 13 Juni 2011 | 21:36 WIB

Lembaga Konservasi ex-situ (di luar habitat) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, menambah koleksi memperoleh dua ekor jaguar yang didatangkan dari Tierpark, Kebun Binatang Jerman. Keduanya merupakan hasil pertukaran antarkebun binatang dengan koleksi macan tutul jawa.
Direktur Taman Safari Indonesia Cisarua Tony Sumampau mengatakan kedatangan dua ekor jaguar itu bertujuan  melengkapi fasilitas kandang pamer yang mengoleksi berbagai jenis kucing yang didatangkan dari lima benua.
Kedua ekor jaguar tersebut masing-masing satu jantan dan satu betina. Jaguar jantan yang diberi nama Diablo lahir pada 17 September 2009, sedangkan jaguar betina yang diberi nama Valdivia lahir pada 16 April 2009. "Satwa ini sekilas tampak mirip dengan macan tutul," kata Tony di Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu (12/6).
Menurut Tony, kedua satwa karnivora tersebut tiba di Taman Safari Indonesia Cisarua pada 15 Mei 2011. Setibanya di Taman Safari Indonesia, kedua satwa tersebut langsung menjalani proses karantina di bawah tim medis kesehatan satwa. Jaguar tersebut baru bisa diperlihatkan kepada pengunjung mulai Sabtu (11/6) di lokasi "Baby Zoo".
Ia mengatakan, satwa jaguar, satwa dengan panjang badan 70-90 sentimeter, berat badan 45-113 kilogram (kg), dan habitatnya di hutan hujan lebat itu, mampu bertahan hidup 12-15 tahun. "Status konservasi dari jaguar adalah hampir terancam punah," kata Tony Sumampau yang juga Koordinator Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (FOKSI), organisasi nirlaba yang 80 persen terdiri atas jurnalis yang peduli pada persoalan satwa liar itu.
Dengan nama ilmiah Panthera onca, jaguar adalah nama di Guarani, yang berasal dari kata "yaguara", yang artinya adalah karnivora yang membunuh mangsanya dengan satu gigitan. Jaguar merupakan jenis kucing terbesar ketiga setelah harimau dan singa, dengan habitat meliputi wilayah Meksiko Utara, melintasi Amerika Tengah hingga ke Paraguay dan Argentina Utara dan Selatan. Satwa itu hidupnya soliter.
Menurut Tony, jaguar mempunyai gigitan yang kuat dibandingkan dengan semua jenis kucing/felis, yakni mempunyai kekuatan menggigit dua kali dari singa. Ia mampu menyeret mangsanya seberat 360 kg. 
Betinanya mempunyai usia kematangan seksual pada usia dua tahun, sedangkan pejantannya tiga hingga empat tahun. Masa kebuntingannya 93 hingga 105 hari, biasanya melahirkan empat  anak. Pada saat lahir anaknya belum dapat melihat, baru setelah dua minggu kemudian matanya baru terbuka. Jaguar menandai daerah teritorialnya dengan air seni, ataupun kotorannya, dan jarang menyerang manusia. (Tri Wahono)