Waspada Wabah E. coli

By , Kamis, 16 Juni 2011 | 08:53 WIB

Peneliti WHO Graham Tallis mengingatkan pemerintah Indonesia supaya tidak lengah atas merebaknya wabah maut E. coli di sejumlah negara Eropa. Ada kemungkinan bakteri tersebut bisa terbawa oleh sejumlah orang Indonesia yang datang dari Jerman dan beberapa negara Eropa lain."Bakteri E. coli jenis baru Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC) ini juga sudah ditemukan di Thailand. Tak tertutup kemungkinan bakteri ini sampai ke Indonesia," kata Tallis pada sebuah kesempatan di Jakarta, Senin (13/6) lalu. Kewaspadaan atas EHEC, menurut Tallis, sangat penting. Sebab, bakteri ganas itu dapat menyebabkan diare maut yang merusak ginjal dan komplikasi parah. Kondisi itu dapat merenggut nyawa penderitanya.Baru-baru ini Amerika Serikat juga telah mengkonfirmasi empat kasus EHEC. Mengutip keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, "Di Amerika Serikat, empat kasus dikonfirmasi. Satu kasus teridentifikasi adalah akibat EHEC O104:H4. Tidak ada kematian dilaporkan."Meski demikian Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih tetap menegaskan kalau wabah maut EHEC saat ini belum masuk ke Indonesia. Wakil Menteri Pertanian Bayu Krishnamurti pun mengatakan, masyarakat tidak perlu cemas atas perkembangan bakteri E. coli di Eropa karena kuota impor sayur dan buah dari Eropa sejak awal Januari tahun ini sebetulnya kecil, hanya 60 ton yang dikirim lewat 36 kali impor. Impor terutama dari Jerman, Prancis, Belanda, dan Portugal. Jenis sayur dan buah yang diimpor itu antara lain kentang serta wortel olahan langsung.Kementerian Kesehatan mengeluarkan anjuran untuk mencegah infeksi EHEC dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, serta mengeringkan tangan handuk sekali pakai sebelum menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Tindakan yang sama juga harus dilakukan setelah mencuci sayuran mentah, daging, serta kontak dengan hewan ternak. Sayur harus dimasak hingga benar-benar matang dengan pemanasan lebih dari 70 derajat Celcius. Sementara itu, buah juga harus dikupas dan dibilas dengan air bersih. Perabotan makan juga harus dibersihkan setelah digunakan.