Bosscha Siap Selidiki Pluto Lewat Gerhana

By , Selasa, 21 Juni 2011 | 21:26 WIB

Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, bekerja dengan tim dari Steward Observatory, Arizona, Amerika Serikat serta didukung National Geographic, NASA, Planetary Astronomy, dan beberapa badan lain, melakukan pengamatan Pluto yang bertujuan untuk menyelidiki tekanan atmosfer. Rencananya para astronom akan coba menyingkap misteri Pluto ini melalui pengamatan gerhana (okultasi) bintang.
Gerhana bintang memanfaatkan sebuah benda bergerak di antara pengamat dan bintang yang jauh. Pluto dan dua satelit alamnya yaitu Hydra dan Charon, akan mengokultasi bintang-bintang terang. Fenomena ini dapat diamati di beberapa negara yang berada di Samudera Pasifik.
“Bosscha beruntung karena bisa mengamati fenomena langka itu. Meski hanya berlangsung beberapa menit, pengamatan gerhana Pluto ini dapat menjawab berbagai misteri, seperti ketahanan atmosfer, cuaca, serta berbagai karakteristik lainnya,” ujar Direktur Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan seperti dilansir Pikiran Rakyat, Senin (20/6). Gerhana Pluto dan kedua satelitnya itu, menurut Hakim, dapat dengan jelas diamati di Observatorium Bosscha.
 
Ia mengatakan pula, gerhana Pluto sebenarnya terjadi dua kali, yakni di 23 dan 27 Juni. Meski demikian, gerhana pada 23 Juni tidak dapat diamati dari Indonesia karena hanya terlihat di kawasan timur Pasifik, yakni Hawaii, California, dan Mexico serta kawasan barat Pasifik yakni Nauru dan Filiphina.
Sementara pada 27 Juni mendatang, gerhana Pluto dapat diamati dari Indonesia karena melintasi sebagian besar daerah selatan Indonesia, termasuk Pulau Jawa.