Upacara Labuhan Alit di Pantai Parangkusumo Yogyakarta

By , Sabtu, 2 Juli 2011 | 17:18 WIB

Upacara labuhan alit memasuki bulan Ruwah kembali digelar di Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta pada Sabtu, (2/7). Upacara ini diadakan untuk mengucap syukur kepada penguasa Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul atas perlindungan yang diberikan pada Keraton Yogyakarta. 

 Pengageng Utusan Dalem Kanjeng Sultan Hamengko Buwono X, KRT H. Wardoyo Jayeng Bragalbo menjelaskan, labuhan alit ini dilaksanakan setahun sekali di Pantai Parangkusumo dan Gunung Merapi. Pantai Parangkusumo dipilih sebagai proesi labuhan karena tempat itu menjadi saksi pertemuan Nyai Roro Kidul dengan Sinuwun Panembahan Senopati (Raja Yogya I). 
 Dalam pertemuan yang berlangsung di cepuri Pantai Parangkusumo, Panembahan Senopati meminta izin pada Nyai Roro Kidul untuk mendirikan kerajaan Mataram. Setelah mendapat izin, Nyai Roro Kidul meminta Panembahan Senopati agar semua keturunan Kerajaan Mataram selalu mempersembahkan syukur kepadanya. Syukur itu juga sebagai bentuk ucapan terimakasih karena Nyai Roro Kidul berjanji akan melindungi Keraton Yogyakarta. Gunung Merapi juga dipilih sebagai tempat labuhan karena merupakan permintaan Nyai Roro Kidul sendiri. Ini dilakukan agar Keraton Yogyakarta selalu terhindar dari lahar Gunung Merapi. 
Sementara itu, sesaji yang dipersembahkan kepada Nyai Roro Kidul adalah benda-benda pribadi Sultan, seperti jarik, surjan, kuku, serta rambut. Apem mustaka yang dibuat saat tradisi Ngapem Yogyakarta pada Kamis (30/6) juga ikut dipersembahkan. 
(Baca: Trasi Ngapem Yogyakarta)
Sesaji ini diarak menuju bibir pantai oleh para abdi dalem dan dilarungkan. Sesaji yang dilarung ini pun diperebutkan warga sekitar yang masih mempercayai akan memperoleh berkah dari Pantai Selatan.