Ingin Bantai Unta, Pemerintah Australia Tuai Kecaman

By , Rabu, 6 Juli 2011 | 13:22 WIB

Para pemerhati lingkungan dan kelompok penyayang binatang, khususnya pemerhati unta mengecam rencana pemerintah Australia untuk membunuh unta berpunuk satu yang populasinya cukup besar di negeri itu. Alasan pemerintah akan membantai hewan itu adalah karena gas buangan dari saluran pencernaan hewan itu memperparah pemanasan global.“Ide itu salah dan sangat bodoh, sebuah penyimpangan ilmiah,” sebut International Society of Camelid Research and Development. Lembaga tersebut menyebutkan, unta telah dituduh sebagai kambing hitam atas masalah yang dibuat oleh manusia.Pada keterangan resminya, lembaga ini menyebutkan bahwa masyarakat yang memiliki hati nurani dan negara yang mampu berinovasi seperti Australia pasti bisa memunculkan solusi yang lebih baik dan lebih cerdas dibandingkan dengan memberantas unta.Wacana "kill-a-camel" itu awalnya tertuang dalam sebuah surat yang disebarkan oleh Department of Climate Change and Energy Efficiency Australia, sebagai salah satu cara untuk mengurangi efek pemanasan global. Skema itu merupakan ide dari Northwest Carbon, sebuah badan konsultansi dan manajemen hewan dan daratan asal Adelaide yang menawarkan untuk membunuh unta liar untuk mengurangi karbon.Unta sendiri diperkenalkan ke Australia pada abad ke-19 untuk membantu penduduk mengatasi kondisi panas dan kering di sejumlah kawasan negeri itu. Kini, dengan populasi yang mencapai 1,2 juta ekor, unta telah dianggap sebagai hama karena kerusakan yang mereka lakukan terhadap tumbuh-tumbuhan. (Sumber: Independent)