Tes Sidik Jari Anak Bantu Ibu Terapkan Pola Asuh

By , Kamis, 7 Juli 2011 | 12:32 WIB

Sidik jari anak dapat digunakan untuk mengetahui cara pola asuh anak. Demikian hasil analisis psikolog anak Efnie Indrianie dari Universitas Maranatha Bandung.
Dengan tes sidik jari, kondisi anak yang dapat dikenali adalah gaya belajar anak (visual, audio, kinestetik), kepercayaan diri, kepekaan, inisiatif, dan proses kreatif. Tes sidik jari juga dapat menginformasikan tipe ekplorasi anak (realitas, imajinatif, observasi), serta potensi dan bakat anak.
Tes sidik jari pada orang tua dapat memberikan informasi mengenai gaya asuh. Ada empat pola gaya asuh yang umum yaitu tipe alamiah (mengikuti alur perkembangan anak), tipe membimbing (memberi batasan dan aturan pada anak), tipe responsif (mudah membuat keputusan untuk anak), serta tipe analitis (berpikir banyak sebelum membuat keputusan pada anak).
Menurut Efnie, analisis sidik jari memiliki akurasi yang lebih tinggi ketimbang psikotes. "Akurasinya  87, 91 persen, sedangkan tes psikotes hanya 65 persen." Selain itu, ditambahkan oleh Efnie, "Kelebihan analisa sidik jari ini adalah hasil tidak berubah meski dilakukan berulang kali ataupun sampai individu meninggal. Hal ini disebabkan karena sidik jari bersifat permanen."
Sementara itu, hasil psikotes dipengaruhi suasana diri individu saat melaksanakan tes. Dengan begitu, hasil yang diperoleh bisa berbeda ketika tes dilakukan pada saat yang berbeda.
Proses analisis sidik jari ini singkat. Kesepuluh jari ditempelkan pada sebuah alat khusus secara bergantian. Setelah itu, layar komputer yang dilengkapi lewat program khususnya menampilkan guratan sidik jari. Dari sanalah kepribadian anak dan ibu akan dianalisis. Selang beberapa menit hasilnya dapat diketahui lewat scan komputer.
Bagaimana dengan anak berkelainan atau down syndrome? Kata Efnie, mereka memiliki sidik jari yang khas. Fungsi tes sidik jari sendiri akan berguna dalam proses terapinya.