Hanya kelihatan seperti kain transparan, larva belut terekam sedang berenang di lepas pantai sebelah timur Bali.
Saat berada dalam fase larva, belut tidak memiliki sel darah merah. Organ tubuh mereka sangat kecil dan memiliki jaringan yang tembus pandang. Dengan demikian, mereka memiliki keuntungan dalam menghindari pemangsa. Belut larva dikenal sebagai leptocephalus yang dalam bahasa latin berarti kepala kecil.
Bali Reef Divers/Puri Wirata Dive Resort
Filsuf Aristoteles mengatakan bahwa belut berasal dari telur cacing tanah. Baru pada akhir abad ke-18, belut dianggap ikan. Pada akhir abad ke-19, ahli hewan Yves Delage dari Prancis, menegaskan bahwa leptocephalus benar-benar larva, bukan spesies yang berbeda dari belut.
Periode larva ini bisa berlangsung lama, tiga bulan hingga lebih dari satu tahun. Makanan mereka belum dapat dipastikan, akan tetapi para peneliti menerka larva ini memakan partikel-partikel kecil yang mengapung di lautan. Belum banyak hal yang diketahui tentang leptocephalus. (Sumber: Fishbase.org, Wired)