Bimasakti, mobil formula bermotif batik, karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta siap bertanding dalam kompetisi The 9th Student Formula Society of Automotive Engineers (SAE) Competition of Japan pada 5-9 September 2011 mendatang di Ogasayama Sports Park, Jepang.
Ketua tim Akmal Irfan Madjid mengatakan bahwa baru kali ini mahasiswa Indonesia turut serta dalam kompetisi mobil formula untuk siswa. Tim UGM akan melawan 87 tim lain dari berbagai negara, seperti Jepang, India, Korea Selatan, Thailand, serta Australia.
Akmal mengaku proses persiapan sudah dilakukan sejak November 2010. Mobil formula yang dirancang oleh 16 orang mahasiswa bermesin Suzuki Thunder 250 cc yang dimodifikasi sehingga berkapasitas 322 cc. "Ide modifikasi mobil ini berdasarkan riset dan diskusi tim," katanya saat peluncuran Bimasakti di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri UGM, Selasa (19/7).
Mobil ini secara teknis dibangun dengan menggunakan rangka pipa baja. Mobil ini memiliki panjang total 2,4 meter, tinggi 1,1 meter, dan lebar 1,1 meter. Sumbu roda memiliki jarak 1,55 meter dengan roda 13 inci dibalut bodi berbahan kaca fiber dengan ketebalan empat sampai enam milimeter.
"Mobil ini 90% menggunakan suku cadang dalam negeri dan 95% adalah karya manusia," klaim Akmal.
Akmal menyebut mobil ini termasuk modifikasi ekstrem. "Kemampuannya di atas mobil go kart. Estetika dan bodi dinamis juga merupakan keunggulannya," kata Akmal. Pengembangan mobil memakan biaya hingga Rp140 juta. Akmal berharap mobil Bimasaktinya bisa menjadi sumber riset bagi mahasiswa Indonesia untuk menciptakan inovasi teknologi yang setara dengan negara asing.
Dosen Pembimbing Tim Fauz Fauzun berharap kompetisi ini dapat melahirkan pakar otomotif dari kalangan mahasiswa yang kemudian diikuti dengan kemampuan manufaktur yang bagus. Target mereka jangka pendek adalah menjadi pemain baru terbaik dalam Student Formula Society of Automotive Engineers kali ini. "Kami berharap dapat menjadi The Best Rookie Team dalam kompetisi tersebut,"papar Fauz.
Bimasakti juga dijadikan ajang promosi budaya Indonesia, khususnya batik, dengan menampilkan motif batik di salah satu bodi.