Anggrek Berpotensi Dibudidayakan di Indonesia

By , Selasa, 26 Juli 2011 | 07:41 WIB

Anggrek sangat berpotensi untuk dibudidayakan di Indonesia mengingat dari 20 ribu jenis anggrek di seluruh dunia, sekitar 5 ribu jenis terdapat di Indonesia. Budi daya anggrek dapat membantu perekonomian dan penelitian. Hal ini terungkap saat Pelatihan Budi daya Anggrek di Universitas Gadjah Mada, Senin (25/7).
Cahyono Agus Dwi Koranto, Direktur Eksekutif I-MHERE UGM menyebutkan bahwa budi daya anggrek harus didukung karena potensinya cukup menjanjikan. "Dapat menambah pendapatan dari sisi bisnis. Tidak kalah pentingnya, menjaga agar tidak punah," kata Cahyono yang berharap anggrek dapat dijadikan komoditi pertanian dan tanaman hias.
Meskipun demikian, tidak banyak orang yang membudidayakan anggrek karena tanaman ini dianggap mahal dan sulit dipelihara. "Salah satu penyebab keengganan masyarakat untuk membudidayakan anggrek adalah ketidaktahuannya tentang apa itu anggrek dan bagaimana cara menanam serta memeliharanya,” kata Ari Indrianto dari Fakulstas Biologi UGM. "Padahal potensinya besar, sehingga jangan sampai teknologinya justru diambil oleh pihak luar,” tambahnya. 
Dunia bisnis diharapkan dapat bekerja sama dengan akademisi dalam upaya bud idaya. Harapannya adalah agar keanekaragaman hayati ini justru merugikan Indonesia karena dimanfaatkan oleh negara lain. Retno Peni Sancayaningsih dari Fakultas Biologi UGM menyinggung plasma nuftah (zat pembawa sifat keturunan) anggrek Indonesia yang dikirim ke luar negeri, seperti Thailand dan Taiwan, yang mengekspor anggrek.
“Banyak anggrek dari Thailand dan Taiwan berasal dari plasma nutfah anggrek Indonesia. Setelah mereka budi dayakan, anggrek kembali dijual ke Indonesia dengan harga yang mahal," Peni bercerita. (Sumber: UGM)