Pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Kesimpulan itu ditarik setelah tim peneliti dari University of California-Davis, Amerika Serikat, menemukan puluhan ribu spesies baru di Mekongga.
"Selama penelitian di Mekongga, kami menyaksikan keanekaragaman hayati yang luar biasa," kata Lynn Kimsey, salah satu ahli serangga yang selama sebulan terakhir melakukan penelitian bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Mekongga. Lynn mengaku berhasil mengumpulkan hingga 100.000 sampel serangga. "Separuhnya mungkin jenis baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya," Direktur Bohart Museum UC Davis itu memprediksi.
Lynn menambahkan, dibandingkan beberapa tempat yang pernah ditelitinya, seperti Panama, Papua, dan Australia, serangga-serangga yang ditemukan di Mekongga memiliki karakter unik. "Misalnya, kami menemukan lebah raksasa terbesar di dunia--panjangnya 4 sentimeter--yang tak ditemukan di tempat lain," ujarnya.
Selama sebulan terakhir, tim gabungan LIPI dan UC-Davis ini melakukan penelitian lanjutan di Mekongga sebagai bagian dari International Cooperative Biodiversity Group-Indonesia yang telah berlangsung sejak 2009. Penelitian bertujuan mendata keanekaragaman hayati Mekongga dan melihat prospek flora dan fauna yang bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan, sumber energi, atau penanganan hama penyakit. (Mohamad Final Daeng)