Pertanian dengan rekayasa genetika di kawasan tengah Amerika Serikat menjadi penyebab utama penurunan populasi kupu-kupu. Warga diminta menanam tanaman tempat kupu-kupu meletakkan telur untuk memperbaiki populasi.
Kupu-kupu monarch (Danaus plexippus) meletakkan telur mereka di tanaman milkweed (Asclepias syriaca). Tanaman tersebut sering dianggap sebagai benalu bagi tanaman di ladang. Karena itu, petani menggunakan kedelai dan jagung yang dimodifikasi secara genetis agar tahan terhadap milkweed. Dampaknya, kupu-kupu kehilangan banyak tempat untuk meletakkan telur.
Peneliti menyebutkan, musnahnya milkweed, ditambah lagi dengan penebangan hutan di kawasan Meksiko membuat populasi kupu-kupu monarch terpangkas separuhnya dalam beberapa tahun terakhir. “Sangat jelas bahwa mereka kehilangan banyak sekali habitat, khususnya dalam 10 tahun terakhir,” kata Orley Taylor, ketua Monarch Watch, lembaga pemerhati kupu-kupu, di Lawrence, Kansas, Amerika Serikat. “Populasinya menurun secara signifikan,” ucapnya.
Menurut data Monarch Watch, kupu-kupu monarch kehilangan habitatnya di Meksiko dan Amerika Serikat dalam kecepatan sekitar 24 kilometer persegi setiah harinya. Untuk mengatasi hal, Monarch Watch mendorong orang-orang untuk menanam milkweed di pinggir jalan. Wacana ini sendiri sudah menjadi topik pembahasan dengan Kansas Department of Transportation dengan tujuan untuk memasukkan milkweed ke dalam upaya penghijauan. (Sumber: UPI.com)