Kota Tua Terus Ditata

By , Kamis, 28 Juli 2011 | 10:35 WIB

Upaya penataan Kota Tua, Jakarta, sebagai tujuan wisata terus dilanjutkan agar semakin menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Upaya penataan itu tertuang dalam program Destination Management Organization (DMO) yang diluncurkan pekan lalu.
"Tahap awal DMO adalah menyamakan persepsi dan komitmen para pemangku kepeintingan yang mengelola kawasan Kota Tua," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (PDP) Kemenbudpar Firmansyah Rahim. Para pemangku kepentingan itu termasuk pemerintah, BUMN, BUMS, komunitas pemerhati, dan masyarakat setempat.
Lalu dalam lima tahun ke depan, Kemenbudpar memberikan fasilitas pada pihak yang terkait untuk mengawali proses penilaian dan pengkajian. Proses dilanjutkan dengan perencanaan pengembangan Kota Tua hingga nantinya menjadi destinasi yang mandiri dan berdaya saing global.
Kawasan Kota Tua Jakarta merupakan satu di antara 15 tujuan di seluruh tanah air yang terpilih untuk pengembangan melalui program DMO ini. "Bila ke-15 tujuan wisata itu bisa dimaksimalkan keberadaannya kepada publik pecinta Kota Tua di seluruh Indonesia hingga mancanegara, dipastikan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia akan terus meningkat," kata Firman. Jumlah pengunjung khusus kawasan wisata Kota Tua hanya kisaran 400 ribu orang tahun ini. 
Selain Kota Tua, kelima belas destinasi wisata yang telah ditetapkan itu adalah Pangandaran (Jawa Barat), Danau Toba (Sumatra Utara), Komodo-Kelimutu-Flores (NTT), Borobudur (Jawa Tengah), Bunaken (Sulawesi Utara), Regional Bali-Danau Batur (Bali), Rinjani (NTB), Toraja (Sulawesi Selatan), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Puting (Kalimantan Tengah), Derawan (Kalimantan Timur), serta Sabang (Aceh).