Peringatan Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 28 Juli dapat dijadikan momen untuk menyamakan pandangan dan menyusun langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan hepatitis.
Demikian uraian dari Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam salah satu diskusi publik terkait Hari Hepatitis Sedunia kedua ini.Saat ini 2 miliar penduduk pernah terinfeksi virus hepatitis B dan diperkirakan 500 juta orang menderita infeksi virus hepatitis B dan C. Dari jumlah itu, 1,5 juta orang meninggal.
"Indonesia termasuk negara dengan jumlah kasus hepatitis yang tinggi, sebesar 9,4 persen, urutan ketiga setelah China dan India," papar Tjandra. Kebanyakan orang, terkena hepatitis A dan B akibat gaya hidup sementara serangan hepatitis C lantaran virus. Gaya hidup yang banyak mengakibatkan penyakit hepatitis di antaranya makan sembarangan, alkohol, tidur terlalu malam, stres, serta hubungan badan yang tidak aman.Indonesia memperingati Hari Hepatitis Sedunia kedua dengan tema "Saatnya Lawan Hepatitis" dan subtema "Ketahui, cegah dan obati, hepatitis dapat menyerang setiap orang". Tema ini diadopsi dari tema World Hepatitis Alliance (WHA) 2011: Know it. Confront it. Hepatitis affects everyone, everywhere.Ali Sulaiman, salah satu anggota Koalisi Pemberantasan Virus Hepatitis di Asia Pasifik menyatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam menangani hepatitis sangat kurang dibandingkan dengan HIV/AIDS dan malaria sehingga penyebarannya masih sulit dikendalikan.