Kebakaran di lereng Guntur, Blok Legokjambu, Desa Rancabongo, Garut, Jawa Barat yang terjadi Minggu (31/7) hingga Senin (1/8) dini hari mengakibatkan 100 hektare areal hutan konservasi di kawasan tersebut habis terbakar.
Menurut Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut Teguh Setiawan, dalam pernyataan kepada para pewarta, Senin (1/8), hutan konservasi yang sebagian besar ditumbuhi ilalang itu sudah sekian kali dilanda kebakaran pada musim kemarau. "Kebakaran kali ini terhitung besar," katanya. Awal kebakaran terjadi tidak cepat diketahui sehingga kobaran api keburu menyebar dan sulit untuk dipadamkan. Gunardi, Kepala Desa Rancabango, menerangkan, "Kebakaran diketahui warga sekitar pukul 20.00. Saat itu api sudah
membesar dan memanjang ke arah atas gunung. Angin yang cukup kencang di
daerah tersebut menjadi salah satu pemicu kobaran api."Kebakaran berhasil dipadamkan petugas BKSDA dibantu masyarakat pada Senin dini hari. Kebakaran tidak mengancam rumah penduduk karena titik kebakaran berjarak satu kilometer dari pemukiman terdekat. Meski demikian, Teguh mengharapkan masyarakat tetap berperan aktif menjaga Gunung Guntur agar kebakaran tidak kembali terulang. "Bentuk kerugian akibat kebakaran tersebut akan pada ekosistem, seperti sejumlah hewan yang habitatnya di lereng Gunung Guntur ikut terbakar," sebutnya.